Jakarta, (12/2) – Roadster JMRB turut mengikuti edukasi keselamatan berlalu lintas dalam program Safety Riding yang digelar oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu, (12/2). Turut hadir dalam acara Safety Driving ini Menteri BUMN RI Erick Thohir yang didampingi oleh Dewan Komisaris dan Jajaran Direksi Jasa Marga.
Pada kesempatan ini, Menteri Erick menatakan bahwa program Safety Riding sangat penting untuk diselenggarakan. Menurutnya, Indonesia merupakan negara dengan angka kecelakaan lalu lintas tertinggi di Asia Tenggara. Sehingga, kata Erick, program Safety Riding ini diharapkan dapat memberikan edukasi dalam berlalu lintas yang dapat menekan angka kecelakaan, khususnya bagi kalangan anak muda.
“Setiap tahunnya, ada sekitar 124.000 orang di Indonesia yang mengalami kecelakaan saat berkendara, dan 26.000 di antaranya adalah anak muda. Karena itu, program Safety Riding ini sangat penting untuk dilaksanakan kita semua. Generasi muda harus kita selamatkan dari kecelakaan di jalan,” ujar Erick.
Sementara itu, Direktur Keuangan, SDM dan Umum PT Jasamarga Related Business (JMRB) Hendra Gunawan berharap, dengan diikutsertakannya dalam program Safety Riding ini, Roadster JMRB menjadi lebih awas dan peduli terhadap keselamatan berlalu lintas. Terlebih, kata Hendra, Roadster JMRB sering melakukan perjalanan dinas yang membutuhkan kecakapan dalam berkendara.
“Kesadaran akan keselamatan dalam berkendara merupakan kewajiban seluruh pihak. Oleh karena itu, kami (PT JMRB) berterima kasih kepada Jasa Marga yang telah menginisiasi program Safety Riding dan melibatkan Roadster JMRB sebagai pesertanya. Dengan begini, kami berharap indeks kecelakaan dapat diturunkan,” harap Hendra.
Selain Roadster JMRB, dalam edukasi program Safety Riding ini, Jasa Marga juga melibatkan perwakilan dari kelompok usahanya dan pelajar di Jakarta Timur dan Bekasi. Melalui program ini, Jasa Marga berkomitmen untuk mendukung tercapainya target Rencana Umum Nasional
Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ) tahun 2021-2040, terutama dalam rangka menurunkan indeks kecelakaan dan fatalitas korban.